Minggu, 11 September 2011

what the step indonesia national team forward

Mimpi Indonesia untuk bermain melawan tim - tim terbaik dari seluruh dunia pada piala dunia 2014 tampaknya akan sulit digapai. Hal ini didasarkan pada kekalahan beruntun Indonesia pada saat melawan Iran dan Bahrain di kualifikasi piala dunia Brazil 2014. Status Indonesia sebagai tim berperingkat terendah dalam grup ini tidak bisa dijadikan alasan.



Kekalahan 3 - 0 dari Iran di Teheran bukanlah sesuatu yang memalukan mengingat Iran adalah unggulan pertama dalam grup ini. Disamping itu, Indonesia juga mampu mengimbangi Iran pada babak pertama. Namun, memasuki babak kedua, Indonesia kebobolan tiga gol. Hal ini disebabkan stamina dan fisik pemain Indonesia jauh dibawah pemain - pemain Iran.

Kekalahan pada laga pertama tidak membuat Indonesia patah semangat untuk menggapai mimpi tampil di piala dunia untuk pertama kali. Laga kedua yang digelar di Senayan melawan Bahrain diharapkan dapat mendapat poin sempurna. Apa daya, antusiasme masyarakat Indonesia untuk mendapat poin sempurna pun kandas. Faktor stamina dan fisik kembali menjadi permasalahan. Dua gol Bahrain adalah buktinya.

Kekalahan ini pun semakin lengkap dengan hasil - hasil yang didapat timnas Indonesia diluar lapangan. Mental para pemain down, dilengkapi pula dengan kata - kata kurang baik sang allenatore Wim Rijsbergen kepada para pemain karena taktik - taktik sang pelatih tak berjalan.

Waktu terus berjalan, kekalahan beruntun seharusnya mampu menjadi pelajaran berharga bagi timnas. Mungkin ini adalah sesuatu yang pahit. Tapi kesuksesan adalah kegagalan yang tertunda. Laga - laga berikutnya harus mampu dimanfaatkan timnas untuk memperbaiki segala kekurangan dan permasalahan yang terjadi. Okelah kita tidak tampil di Brazil 2014, namun masih ada Rusia 2018. Marilah waktu yang ada kita gunakan untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia dari segi kualitas. Dan marilah kita menyongsong Rusia 2018

Bravo Indonesia, terbanglah Garuda-ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar