Senin, 27 Juni 2011

Jaring Gawang

Jaring gawang mulai diperkenalkan pertama kali mulai tahun 1891. Jika asal muasal sejarah sepak bola menjadi polemik, jaring gawang berbeda kasusnya. Kebanyakan gawang pada zaman dahulu belum menggunakan jaring gawang. Gawang pada zaman dahulu hanya terdiri dari dua tiang yang atasnya diberi pembatas atau yang dinamakan mistar gawang. Alhasil jika terjadi gol, bola akan melesat jauh.

Tak mengherankan, tanpa adanya penahan, gol –gol bermasalah kerap terjadi. Wasit kadang memutuskan gol padahal sedianya bola mengalir tipis disamping lapangan, begitupun sebaliknya. Banyak kasus gol bermasalah terjadi lantaran penglihatan wasit yang terbatas. Namun, wasit tidak bisa disalahkan karena ini, wasit juga manusia, wajar kalau berbuat salah. Sehingga, banyak pemain yang protes dan tak jarang menimbulkan keributan.
Karena banyak terjadi gol yang keabsahannya diragukan, terciptalah jaring gawang oleh seorang insinyur asal Inggris bernama John Alexander Brodhie. Ide membuat jaring gawang muncul ketika dia sedang menyaksikan pertandingan di Goodison Park (markas Everton). Saat itu, kerusuhan terjadi lantaran para pemain memprotes gol yang terjadi. Pemain dari satu tim menganggap bahwa bola meluncur tipis disamping gawang.
Sang insinyurpun miris melihat itu semua. Dia pun sulit menentukan bola itu masuk apa tidak. Kemudian, Brodhie mulai membuat jarring dari tali yang disebut net pocket. Karyanya kemudian dipatenkan.
Sejalan dengan perkembangan, jaring gawang dibuat menjadi lebih rapi dan FIFA pun kemudian menyetujui penggunaan jaring gawang. Secara resmi jaring gawang digunakan pertama kali pada laga Liverpool melawan Nottingham Forest pada 1891.
Berkat ide dan penemuan Brodhie, pekerjaan wasit dalam menentukan gol atau tidak semakin mudah. Pastinya, jika bola tertahan jaring dan bola berada didalam gawang, bisa dikatakan itu merupakan sebuah gol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar